Tuesday, November 11, 2008

Mau anak laki-laki atau perempuan

CORBIS.COM

KONTRADIKSI: Posisi berhubungan intim untuk menentukan jenis kelamin anak masih menjadi hal yang kontradiksi. Terkadang hal itu sulit didukung ilmu kedokteran modern.

JAKARTA-- Memiliki anak laki-laki atau perempuan sebenarnya tidak banyak berbeda. Namun masih ada sebagian orangtua yang menginginkan anaknya dari jenis kelamin tertentu.Hal itu membuat semakin banyak mitos yang berkembang dalam masyarakat seputar seks dan kehamilan dilatari beragam pendapat dan latar belakang keilmuan. Salah satu yang terus berkembang mengenai seks dan kehamilan ialah posisi berhubungan antara suami dan istri yang akan mempegaruhi jenis kelamin anak. Konon kalau posisi pria ketika melakukan hubungan seksual dimulai dari kiri dan diakhiri di sebelah kanan, maka bayi laki-laki yang akan dilahirkan. Sebaliknya, bila hubungan seksual dimulai dari sisi kanan dan diakhiri di sisi kiri, maka bayi perempuan yang akan dilahirkan. Menurut Asep Saefullah, salah seorang penerjemah kitab hadis Sahih Bukhari dan Sahih Muslim hal tersebut bukan hanya sekedar mitos. Dia membenarkan, adanya keterangan dari kedua kitab klasik tersebut. Meskipun, pemaparannya tidak secara lugas menyebutkan etika hubungan antara suami istri yang dapat memilih untuk melahirkan anak perempuan atau laki-laki nantinya.“Ada salah satu kata dalam enam ayat dari kitab bahasa Arab yaitu sabako, yang artinya mendahului. Mendahului ini bisa dianalogikan jika sperma dengan kecenderungan laki-laki yang mendahului mendekati sel telur adalah maka anak yang dilahirkan nanti laki-laki dan sebaliknya,” papar Asep.Mengenai posisi berhubungan seksual dengan kecenderungan dari posisi kanan yaitu laki-laki. Sedangkan, dari sisi kiri lebih besar kemungkinan perempuan. Dia menuturkan, banyak orang yang menganalogikan hal itu dari teori tersebut. Sementara itu, dr. Budi Iman Santoso SpOG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan jika dianalisa dari segi medis, posisi dalam melakukan hubungan seks tidak ada kaitannya dengan anak yang dikandungnya. Namun, dia membenarkan secara kedokteran dikenal teori tertentu jika pasangan suami istri menginginkan jenis kelamin anak tertentu.Jika dilihat dari ilmu kedokteran, jelas Budi, yang ada menentukan waktu untuk melakukan hubungan seks pada mendekati masa subur atau sebaliknya. Pada masa subur, biasanya rahim memiliki suasana basa, sehingga yang lebih lama bertahan ialah jenis sel spermatozoa dengan kromosom Y, lebih tahan di suasana basa. Maka kesempatan untuk jadi anak laki-laki lebih besar. “Tapi kalau kita tunda setelah atau sebelumn masa subur, maka akan cenderung anak perempuan, karena suasana rahim yang asam. Ini disebabkan sel spermatozoa kromosom X yang lebih tahan, sementara itu sel spermatozoa kromosom Y tidak tahan lama,” tegasnya.Lebih tahan sel spermatozoa kromosom X yang membentuk janin perempuan ini, dibandingkan sel spermatozoa kromosom Y pembentuk janin pria. Hal itu juga yang melatari pendapat perempuan memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.“Oleh karena itu, perempuan memiliki usia harapan hidup lebih panjang, Kalau perempuan kan kromosom XX, sedangkan kalau pria memiliki kromosom XY. Sehingga secara teori untuk jangka fisik laki-laki lebih lemah dari perempuan,” papar Budi.Secara rata-rata siklus haid perempuan yaitu 28 hari. Perempuan mengalami masa subur yaitu pada hari ke-14, dihitung sejak hari pertama mendapat menstruasi.“Jadi masa subur yang paling pas itu hari ke-14 atau dua minggu sebelum menstruasi sebelumnya. Hari itulah kalau kita mau kesempatan yang lebih besar untuk mengandung janin laki-laki, lebih tepatnya hari ke-14 dan 16. Jika diluar tanggal itu, maka kemungkinan besar janin perempuan,” jelas dokter yang berkulit putih itu.(ri)

Friday, September 19, 2008

Bandung - Solo - Yogya - Kutoarjo - Ambarawa

Sebenarnya sudah lama pengen nulis tentang ini... tapi baru bisa kesampaian sekarang. Kurang lebih 2 setengah bulan aku berada di tanah jawa.. sebagian besar emang tinggal di bandung tepatnya di dago 215. tepatnya tanggal 30 Juni 2008 aku berada di bandung dengan berat hati aku meninggalkan si kecil yang masih berusia 6 bulan di Palembang. Selain di Bandung aku juga sempat ke Yogya ... disana aku melewatkan malam dengan berjalan-jalan di Malioboro yang terkenal itu buat sekedar beli oleh-oleh batik buat keluarga... jalan kaki sampe capek terus pulang ke lempuyangan dengan naik andong ber-sembilan orang... emang rada keterlaluan orang 9 naik andong kecil yang ditarik satu ekor kuda... jadi tontonan banyak orang dengan bayaran cuma 35 ribu perak. Di solo sempet juga sih muter-muter di pasar klewer buat liat-liat batik... tapi bagiku satupun gak ada yang menarik n pas dihati.... selama di solo seminggu makan rada susah karena serba manis paling-paling rumah makan padang sebagai obat mujarab biar enak makan. Ketika ke Ambarawa aku menyempatkan diri bersama temen-temen ke Museum KA disana dan mencoba naik KA dengan Lok Uap yang menggunakan bahan bakar kayu jati.. kereta tersebut meluncur di rel yang bergigi dari stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono... pulang pergi memakan waktu sekitar 2 jam.aku juga sempet ke Kutoarjo kurang lebih 1 minggu disana kota kecamatan yang lumayan ramai dibanding kota kecamatan di daerah asalku Sumatera. Hampir lupa aku juga menyempatkan diri ke borobudur... itu kali kedua aku datang kesana.. bangunan itu tetap kokoh seperti dulu.. tak lekang dimakan waktu.... Aku juga menyempatkan diri ke Surabaya untuk menemui Adikku si bungsu yang berdinas di Sidoarjo sebagai seorang marinir. Dia memintaku untuk menemui orang tua pacarnya yang pengen bersilaturahmi dengan keluarga kami...di Surabaya cuma nginep satu malam terus kembali ke bandung... tanggal 17 September kemaren aku kembali ke Palembang untuk berkumpul kembali dengan si kecil buah hatiku yang kini telah berusia 9 bulan n sudah bisa duduk... terobati sudah rasa kangen yang selama ini menderaku... Aku berharap semoga aku tidak pernah terlalu lama untuk berpisah dengan keluargaku... pengennya kumpul terus seperti sekarang ini...So Full of Joy.....

Palembang 19 Sept 2008

Monday, April 14, 2008

Daun Sirih Mengobati Mimisan Sampai Keputihan

Oleh Diyah Triarsari
Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.
Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.
Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle lynn ini juga punya tempat istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.
Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan cambai sirih. Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.
Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di Pulau Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.
Zat Antiseptik Tinggi
Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.
Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.
Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.
Obat Keputihan
Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo.
Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.
Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.
Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut selama ini masih diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.
Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.
Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.
Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.

sumber : Situs Departemen Kesehatan Indonesia